Perang dagang dan merosotnya permintaan membuat harga minyah mentah terjun bebas dan juga membuat banyak kilang menjadi tidak produktif.
Pada 2021, pendapatan perusahaan minyak dan gas dunia mengalami pemulihan dan pada saat yang sama harga minyak mentah juga telah lebih dari pulih.
Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan minyak memproyeksikan peningkatan pendapatan tahu ini. Berikut ini 5 perusahaan minyak dan gas terbesar berdasarkan pendapatan yang diperoleh sepanjang 2020.
1. Sinopec
Sinopec yang juga dikenal sebagai China Petroleum dan Chemical Corp berhasil membukukan pendapatan 323 miliar dolar AS pada tahun lalu.
Sinopec yang merupakan BUMN-nya China menjadi salah satu perusahaan pertama yang merasakan dampak pandemik ketika China menerapkan lockdown pada awal 2020. Sejak saat itu, Sinopec mengalami pemulihan dengan cepat.
Menurut informasi GlobalData, pendapatan Sinopec turun 28,8 persen pada 2020. Di saat bersamaan, pendapatan bersih Sinopec juga turun 43 persen dan membuat Sinopec memiliki nilai atau kapitalisasi sekitar 70 miliar dolar AS.
2. PetroChina
PetroChina merupakan anak usaha perusahaan minyak milik China, National Petroleum Corp. Berdasarkan laporan tahunan 2020, PetroChina mencatatkan capaian yang melebihi ekspektasi selepas pandemik.
Sepanjang tahun 2020, PetroChina mencatatkan peningkatan produksi minyak dan gas masing-masing sebesar 4,8 persen dan 9,9 persen dibandingkan tahun 2019. Pada saat yang sama, hal tersebut mendorong biaya produksi gas turun 8,3 persen ke 11,1 dolar AS per barel.
Kendati begitu, pendapatan PetroChina turun 23,2 persen pada periode tersebut. Namun, PetroChina menyatakan bahwa posisi keuangan mereka tetap stabil dan membuktikannya dengan membagikan dividen setahun penuh lebih dari 20 persen.
3. Saudi Aramco
Pada April 2020, Saudi Aramco berhasil mencapai tingkat produksi minyak mentah tertinggi, yakni 12,1 juta barel per hari. Kemudian, pada Agustus Saudi Aramco berhasil memompa 10,7 miliar kaki kubik gas dalam sehari.
Aramco pun berhasil mencatatkan pendapatan sebesar 230 miliar dolar AS sepanjang tahun 2020.
4. Royal Dutch Shell
Shell menjadi perusahaan minyak berpendapatan tinggi yang tidak dimiliki oleh pemerintah. Kendati kehilangan 21 miliar dolar AS pada 2020, mereka tetap berhasil membukukan pendapatan 181 miliar dolar AS selama periode tersebut.
Shell pun masih berinvestasi di beberapa proyek seperti pengolahan LNG di Nigeria. Ketika harga minyak pulih, perusahaan menggunakan pendapatan yang ada untuk membayar utang dan kemudian meningkatkan dividennya.
Pada tahun ini Shell menjual banyak asetnya di Kanada kepada Crescent Point Energy seharga hampir 707 juta dolar AS. Shell juga menandatangani perjanjian dengan Cairn Energy dan Cheiron Petroleum Corp untuk ekstraksi darat di Mesir.
5. BP
Perusahaan minyak raksasa asal Britania Raya, BP berhasil mencatat pendapatan 180 miliar dolar AS pada 2020.
Segmen hulu BP mencatat kehilangan pendapatan bersih 21 miliar dolar AS sepanjang tahun 2020/2021. Di samping itu, BP tetap mempertahankan biaya produksi ekuivalen minyak per barel sekitar 6,3 miliar dolar AS.