Mengenal Lebih Dalam Jenis-Jenis Pressure Gauge Dalam Dunia Industri

Dalam dunia industri, pengendalian tekanan adalah aspek yang tidak bisa diabaikan.

Pressure gauge berperan penting dalam memastikan sistem berjalan aman dan efisien.

Bagi supplier, engineer, maintenance, hingga bagian purchasing, memahami jenis-jenis pressure gauge sangatlah penting agar dapat memilih instrumen yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

Artikel ini akan membahas berbagai jenis pressure gauge, cara kerja, kelebihan dan kekurangannya, serta tips praktis dalam pemilihan.

Apa Itu Pressure Gauge?

Sebelum masuk ke jenis-jenisnya, mari pahami dulu apa itu pressure gauge.

Pressure gauge adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas atau cairan) dalam suatu sistem.

Nilai tekanan ini ditampilkan dalam satuan bar, psi, atau kg/cm². Alat ini umum dipasang pada sistem pipa, boiler, pompa, hingga kompresor.

Fungsi utama pressure gauge adalah:

• Memastikan tekanan sistem sesuai standar operasi.
• Melindungi peralatan dari risiko kerusakan akibat tekanan berlebih.
• Membantu engineer & teknisi maintenance dalam monitoring maupun troubleshooting.

Jenis-Jenis Pressure Gauge

Berikut adalah beberapa jenis pressure gauge yang umum digunakan di industri:

1. Bourdon Tube Pressure Gauge

• Prinsip kerja: Menggunakan tabung Bourdon yang melengkung, berubah bentuk saat tertekan.
• Kelebihan: Umum digunakan, harga relatif terjangkau, sederhana.
• Kekurangan: Kurang akurat untuk tekanan sangat rendah.

2. Diaphragm Pressure Gauge

• Prinsip kerja: Menggunakan membran tipis (diaphragm) untuk mendeteksi perubahan tekanan.
• Kelebihan: Cocok untuk fluida korosif & tekanan rendah.
• Kekurangan: Harga lebih tinggi dibanding Bourdon.

3. Capsule Pressure Gauge

• Prinsip kerja: Memakai dua diafragma yang disatukan (capsule) untuk mendeteksi tekanan.
• Kelebihan: Ideal untuk mengukur tekanan gas rendah.
• Kekurangan: Tidak cocok untuk tekanan tinggi.

4. Differential Pressure Gauge

• Prinsip kerja: Mengukur selisih tekanan antara dua titik.
• Kelebihan: Cocok untuk filter monitoring & flow measurement.
• Kekurangan: Instalasi lebih kompleks.

5. Vacuum Gauge

• Prinsip kerja: Mengukur tekanan di bawah atmosfer.
• Kelebihan: Penting untuk aplikasi vacuum system.
• Kekurangan: Tidak bisa digunakan untuk tekanan positif.

6. Digital Pressure Gauge

• Prinsip kerja: Menggunakan sensor elektronik untuk mendeteksi tekanan dan menampilkan angka digital.
• Kelebihan: Akurasi tinggi, mudah dibaca, bisa menyimpan data.
• Kekurangan: Membutuhkan baterai/power, harga lebih mahal.

7. Liquid Filled Pressure Gauge

• Prinsip kerja: Gauge diisi cairan (biasanya gliserin/silikon) untuk meredam getaran.
• Kelebihan: Cocok untuk lingkungan dengan vibrasi tinggi.
• Kekurangan: Membutuhkan perawatan khusus jika cairan bocor.

Baca Juga : Apa Itu Pressure Gauge

Perbandingan Singkat Jenis Pressure Gauge

Tips Praktis Memilih Pressure Gauge

• Sesuaikan rentang tekanan dengan sistem.
• Perhatikan material gauge agar kompatibel dengan fluida.
• Untuk area dengan getaran, gunakan liquid filled gauge.
• Untuk aplikasi presisi, pilih digital pressure gauge.
• Lakukan kalibrasi rutin agar akurasi tetap terjaga.

Kesimpulan

Setiap jenis pressure gauge memiliki fungsi, kelebihan, dan kekurangan masing-masing.

Dengan memahami karakteristiknya, supplier, engineer, maintenance, maupun purchasing dapat menentukan jenis pressure gauge yang paling sesuai dengan kebutuhan industri.

Pemilihan yang tepat tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga menjaga keamanan sistem.

PT Budijaya Makmursentosa menyediakan berbagai jenis pressure gauge original, bersertifikat, dan berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri Anda.

Didukung dengan dokumentasi lengkap dan layanan teknis profesional.

📞 Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan rekomendasi pressure gauge terbaik sesuai kebutuhan sistem Anda!